Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Indahnya hari ini bukan kita berkehendak tapi dengan usaha dan berdoa kepada Allah maka indahnya rencana yang kita susun bisa terlaksana dengan kehendak-Nya karena Allah memberikan yang terbaik dan tepat pada waktunya kepada setiap makhluknya.....

Selamat Datang di blog ini mudah-mudahan ada yang bisa di ambil...
"umua baru sataun jagung, darah baru satampuk pinang, denai ketek jolong baraja, kok ado salah tolong di ingek-an"
Selamat menikmati...

Journey

Sepenggal Permulaan  
      Sang waktu pun dimulai, lebih kurang pukul 5.00, Minggu, 13 Agustus 1989 dimana pada saat itu berbarengan dengan adzan subuh, suara teriakan si mungil yang baru lahir itu meraung di antara adzan subuh pagi itu, ia merupakan anak satu-satunya laki-laki yang ada di keluarga yang mengharapkan kehadiranya, sang ayah pun di panggil untuk meng-adzankannya di telinga sebelah kanan dan meng-komatkannya di telinga sebelah kiri...
     Sang bayi mungil itu pun di beri nama oleh orang tuanya dengan nama Lukman Hakim, dengan harapan ia menjadi anak yang Soleh dan seperti Lukman yang dalam al-quran, dimana ia dikisah kan sebagai pemimpin di keluarga dan mendidik generasi(anaknya) dengan cara yang bijak, tambahan Hakim pun jadi pilihan untuk memper tegas agar menjadi orang yang bijaksana di kehidupanya ( mudah2an harapan itu ter wujud, aminnn....)
       Ia merupakan anak ke-4, walaupun sebenarnya dari urutan kehamilan ibu ia kelahiran ke 3, namun Allah memberi berkah pada keluarga kecil kami, dimana kakak atau anak ke-2 dan 3 yang berjarak 1 tahun 1 bulan dengan dirinya, ibarat pinang di belah dua alias " kembar " kata orang (anak satu-satunya kembar di keluarga)(Rahmiwati&Rahmadewi), sedangkan kakak tertua berjarak 2tahun 11 bulan ( 3 tahun) dengan nya ( satu-satunya anak perempuan "tidak kembar")(Hayati Nufus), jarak umur kami yang dekat sering disebut orang kampung basusun paku, sehingga hal yang bernama "cemburu" antara kami ber-4 sering terjadi, namun orang tua kami dapat menetralisir hal tersebut, sehingga suara bising kamipun dapat diredam, Subhanallah..
      Ketika ber-umur 5 tahun, ia dimasukan kedunia pendidikan anak-anak yang  sering disebut TK ( taman kanakanak) ia dimasukan di TK Diniyah di kota kecil Padang Panjang, tahun pun berganti pada usia 6 tahun ( sedikit keberuntungan karena lahir bulan Agustus sehingga umur masuk SD menjadi 6 tahun 9 bulan) ia dimasulkan ke SD (Sekolah Dasar) yaitu SD 03 Balai-Balai Padang Panjang yang terletak di Jantung kota Padang Panjang yang jaraknya cukup jauh dari rumah, dengan harapan bisa mandiri dan dekat dengan perkembangan IPTEK (hmmmmm untuk hal itu ada kisah tersendiri nanti), selama 6 tahun di SD banyak baik buruk yang dihadapi ( pengalaman adalah guru yang paling berharga). Pada tahun 2001 ia melanjutkan SMP (sekolah mengah pertama) di SMPN 1 Padang Panjang yang ber jarak 100 meter dari SDnya lebih kurang, selama 3 tahun disana, pengalaman pun banyak diambil, baik berupa pengalaman atau pelajaran, terutama hal itu pada saat kuliah ini. Waktu pun membuat ia berlabuh di sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang merupakan pilihan atau cukup digandrungi oleh siswa yang lulus SMP atau setingkatnya yaitu SMA 1 Padang Panjang, ia pun mengecap pendidikan 3 tahun di sana. Lama berkutit di Padang Panjang membuat ia bercita-cita untuk kuliah di tanah Jawa atau minimal di tanah Andalas.
      Alhamdulillah, ia pun mengikuti SPMB di kota Padang pada bulan Juni menjelang Juli dan Alhamdulillah ia Lulus di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas angkatan 2007..

4 komentar:

  1. assalamu'alaikum wr.wb.
    akhi, jadi antum ngefansnya sama lukman hakim atau khalid?
    kalau dari pembicaraan sehari-hari antum lebih suka khalid...
    btw, lukman hakim itu juga sosok yang bisa diteladani loh akh...

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum.
    Akhi, dahsyat antum. Kebijaksanaan antum bagaikan lukman al-hakim. Keberanian antum bagaikan khalid bin walid.
    Sungguh beruntung kedua orang tua antum memiliki putra jelmaan lukman al-hakim dan khalid bin walid.
    Uhibbuka fillah akhi..

    BalasHapus